Hai sobat, penulis datang lagi dengan cerpen romantis nih. Cerpen ini sedikit berbeda dari yang lain, karena sedikit bernuansa islami.
penulis akui bahwa ilmu penulis buat nulis cerpen islami masih kurang sama sekali, tapi penulis cuma ingin menyampaikan ide yang ada diotak penulis ini Penulis juga mengaku kalau ilmu dalam menulis juga masih banyak kekurangan. So maklumi aja ya! hasil karya menulis yang kadang amburadul dan masih harus banyak belajar.
Ya udah deh dari pada ngomong terus mending kita ke cerpen aja ya? Oh ya, kasih masukan donk buat penulis agar bisa jadi lebih baik lagi.
Selamat membaca kawan
Maukah kau menungguku
Sore hari pada saat jam pulang kerja, suasana rame penuh kendaraan yang berlalu lalang menimbulkan suara bising di sekitarnya. Namun seorang pemuda yang baru saja pulang dari kuliah kedokterannya tidak merasa terganggu oleh suara - suara bising dari kendaraan yang ada didepannya. Pemuda itu bernama Ridwan sedang menunggu sebuah bus yang bisa mengantarkannya pulang. Ia menunggu dihalte dengan orang - orang yang juga menunggu bus mereka.
Sesaat Ridwan merasa diperhatikan oleh sesosok mata yang ada disebelahnya, Ridwan pun menoleh kearah mata yang memperhatikannya, benar saja yang dia rasakan, ternyata ada sepasang mata milik seorang gadis yang berada disebelahnya dan masih memperhatikannya. Gadis berkulit putih mulus dengan baju yang ketat dan rok yang sangat feminim dan up to date, serta tak kalah rambut panjang lurus yang digerai, membuat semua mata lelaki yang memandangnya merasa kagum dan akan bergumam "CANTIK".
Gadis itu tersenyum kepada Ridwan dengan raut muka tertarik pada Ridwan. Ridwan hanya menghela napas dan memalingkan muka tanpa membalas senyum gadis tersebut. Ridwan adalah pemuda tampan yang mempunyai karisma untuk bisa menarik perhatian semua gadis yang memandangnya, namun ia sendiri tak pernah tertarik kepada setiap gadis yang tertarik padanya.
Tak selang berapa lama bus yang ditunggu Ridwan datang, tanpa menunggu untuk diperintah lagi Ridwan langsung masuk kedalam bus, tanpa mempedulikan gadis yang sedari tadi tersenyum kepadanya.
"Hah, wanita sekarang tak bisakah mereka diam saat melihat seseorang yang menarik hatinya" Gerutu Ridwan yang kini berada didalam busnya.
Bus yang ditumpangi Ridwan penuh sesak oleh penumpang dan tak ada tempat duduk yang tersisa untuknya, sehingga membuat Ridwan terpaksa berdiri
"Coba mobil gue nggak mogok pasti nggak akan deh gue berdiri kaya gini" Gerutu Ridwan lagi dalam hatinya.
Tak jauh dibelakang Ridwan ada seorang ibu yang sangat ingin duduk karena kelelahan, namun tak ada penumpang yang mendapatkan tempat duduk menyingkir untuk memberikan tempat duduknya. Ibu itu terus berusaha mencari tempat duduk karena memang dia sangat kelelahan. Tiba - tiba ada seorang gadis yang berada didepan Ridwan berdiri dan mempersilahkan ibu itu untuk duduk di tempat duduknya.
"Ibu silahkan duduk ditempat saya" Kata Gadis itu sambil tersenyum, gadis itu juga membantu ibu yang sedang berjalan tertatih agar bisa sampai ditempat duduknya.
"Terimakasih nak" Kata ibu itu setelah mendapatkan tempat duduk gadispun itu membalas dengan senyuman.
Ridwan yang melihat kejadian tersebut hanya diam terpaku apalagi saat melihat senyum sang gadis yang tulus itu. Kini gadis yang telah memberikan tempat duduk untuk sang ibu, berdiri tepat didepan Ridwan.
Ridwan tak mampu mengalihkan pandangannya kepada sang gadis, seorang gadis dengan balutan jilbab longgar dan panjang ini menarik perhatian Ridwan sepenuhnya. Balutan jilbab yang menutup semua anggota badan sang gadis tanpa terkecuali hanya wajah putih bersih dan penuh cahaya damai yang terlihat oleh Ridwan, bahkan Ridwan tak mampu menduga apakah gadis itu berisi ataukah kurus langsing karena memang tak terlihat lekuk tubuhnya sama sekali yang mampu ia lihat hanya balutan kain warna abu - abu kelam disekujut tubuhnya. Berbanding terbalik dengan gadis yang ada dihalte tadi, Ridwan bisa melihat setiap lekuk tubuh gadis yang tersenyum kepadanya hingga dia mampu memperkirakan bahwa gadis dihalte tadi sangat langsing dan mempunyai kulit yang mulus.
Karena merasa diperhatikan gadis tersebut menoleh kearah Ridwan dan mendapati Ridwan sedang memperhatikannya, Gadis itu langsung tertunduk dan bergumam sesuatu yang tak mampu ditangkap oleh indra pendengar Ridwan. Ridwan pun salah tingkah dan mengalihkan pandangannya ke jendela bus.
Bus melaju dengan kecepatan tinggi membuat gadis itu terdorong kebelakang dan hampir jatuh karena pegangannya yang kurang kuat, untung saja ada Ridwan yang berada di belakangnya Ridwan membantunya dengan cara menahan tubuh sang gadis. Ridwan sekali lagi terpaku saat mendapati raut sedih sang gadis karena ia telah menyentuh pundak gadis itu agar tidak jatuh menimpanya. Ridwan bingung apa dia melakukan kesalahan padahal dia berniat untuk menolong sang gadis. Ridwan benar - benar bingung dengan raut muka gadis tersebut.
"Maaf kalau aku melakukan kesalahan" Kata Ridwan dengan hati - hati karena tak tahan dengan rasa penasarannya. Gadis itu mendongak sesaat dan kembali tertunduk.
"Nggak papa" Gumamnya lirih dan bernada sedih namun cukup untuk didengar oleh Ridwan. Ridwan pun hanya bisa menghela napasnya.
Tiba - tiba bus mengerem mendadak karena akan menurunkan penumpang yang berada dibagian depan, membuat Ridwan terdorong kedepan dan kembali menyentuh badan sang gadis. Kini bukan raut sedih yang didapati Ridwan namun raut marah dari sang gadis yang sekali lagi membuat bingung Ridwan.
"Jangan mencari kesempatan dalam kesempitan mas" Kata sang gadis dengan nada marah membuat Ridwan terbengong dan tak percaya. Gadis itu melangkah kedepan agak menjauh dari Ridwan saat para penumpang yang tadi berada didepannya sudah turun.
Ridwan lagi - lagi terbengong karena mendapatkan perkataan kasar dari seorang gadis. Ini pertama kalinya dia mendapatkan kemarahan seorang gadis, biasanya ia yang harus marah - marah pada setiap gadis yang selalu mengganggunya. Ridwan kembali memperhatikan gadis yang kini sudah jauh didepannya.
Gadis yang benar - benar berbeda dari yang lain, yang bahkan dengan cara bernampilannya sangat norak dan cenderung tak menarik, namun mampu membuat Ridwan penasaran. Gadis yang hanya menunujukkan wajahnya yang tanpa make up dan lipstik tebal tapi sangat cantik bagi Ridwan.
"Gadis yang aneh tapi cantik" Gumam Ridwan dalam hati sambil terus memandangnya. Karena merasa diperhatikan gadis tersebut menoleh kepada Ridwan. Ridwan pun tersenyum kepadanya namun gadis itu malah membuang muka terhadap Ridwan.
"Haah, kenapa dia memalingkan muka?" Bisiknya dalam hati, perlakuan seperti ini tak pernah dirasakan oleh Ridwan, biasanya Ridwan lah yang selalu memalingkan muka sambil acuh bila ada gadis yang tersenyum kepadanya namun sekarang dia yang diacuhkan.
"Jadi beginikah rasanya diacuhkan saat seseorang tersenyum padamu" Kata Ridwan sambil mengangkat bahunya sendiri.
Bus pun berhenti dan Ridwan pun turun karena dirasa sudah dekat dengan rumahnya, begitu pula dengan gadis yang dari tadi diperhatikan oleh Ridwan, namun Ridwan tak menyadari karena mereka turun dari pintu yang berbeda.
0 comments:
Post a Comment